Andi Sudirman Sulaiman, Gubernur Sulawesi SelatanAndi Sudirman Sulaiman merupakan Gubernur sulawesi Selatan Connect Dr. H ASLAM PATONANGI PLT Sekda Provinsi Sulawesi Selatan Aslam Patonangi merupakan Sekretaris Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Connect
SulawesiSelatan. Selain itu pola pengembangan desa wisata, mayoritas masih bertumpu pada potensi keindahan panorama alam, pertanian dan perkebunan serta sejarah sebagai faktor penarik minat kunjungan wisatawan di Sulawesi Selatan. Motivasi kunjungan wisatawan mancanegara ke Sulawesi Selatan didasarkan pada motivasiSulawesi Selatan merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang memiliki kekayaan budaya yang patut untuk dilestarikan. Adanya berbagai suku yang mendiami wilayah ini membuat tradisi dan kebudayaannya pun beragam. Mulai dari bahasa, pakaian adat, rumah adat sampai upacara adat yang memiliki filosofi serta tujuan berwisata ke Sulawesi Selatan bukan hanya menikmati keindahan alam, tapi juga belajar kekayaan budaya lokal. Sebagian besar kebudayaan di Sulawesi Selatan masih terjaga dan menjadi kearifan lokal hingga saat ini. Bukan hanya Bali yang memiliki desa adat, Sulawesi Selatan pun memiliki beberapa desa adat dan masih menjujung tinggi kebudayaannya. Berikut ini desa adat di Sulawesi Selatan yang bisa kamu Kampung Adat Sillanan, Tana pasti sudah tidak asing lagi dengan Tana Toraja, salah satu desa yang masih mempertahankan adat dan budayanya yaitu Desa Sillanan, Mengkendek. Desa ini disebut sebagai Desa Bebatuan, sebab seluruh permukaan tanah di desa ini berasal dari batu kapur. Sebagian besar penduduk di sini bermata pencaharian sebagai petani kopi dan sayuran. Sehingga kamu bukan hanya bisa melihat rumah adat Tongkonan yang dilengkapi lumbung padi, tapi juga ada perkebunan kopi dan sayuran sebagai kamu yang menyukai wisata sejarah bisa melihat beberapa bangunan megalitikum seperti kubur batu dan menhir. Selain itu, ada benteng pertahanan yang disebut Tangdi Rompo di puncak bukit sekitar desa ini. Ada pula Sumur Tintiri yang merupakan sumur adat di desa ini. Sumur tersebut dipercaya dapat membuat awet Kampung Adat Ammatoa, ini merupakan salah satu kampung adat tertua di Silawesi Selatan, tepatnya di Desa Tana Towa, Kajang, Bulukumba. Suku Kajang dikenal memiliki ilmu gaib dan hal berbau mistis. Hal tersebut menjadi salah satu penyebab suku ini cukup disegani. Selain itu, mereka juga memiliki keunikan dalam hal berpakaian. Mereka mengenakan pakaian serba hitam dari hasil tenunan dengan pewarna alami. Warna hitam memiliki makna kesetaraan, kesederhanaan dan pakaian, bentuk, warna dan ukuran rumah dari suku ini pun seragam dengan dinding papam dan atap rumbia serta menghadap kiblat. Sedangkan rumah Ammatoa menggunakan dinding bambu. Baca Juga Kembali ke Alam, 7 Spot Camping di Sulawesi Selatan yang Keren Abis! 3. Kampung Adat Karampuang, Tompo Bulu, Bulupoddo memiliki ritual unik bagi siapa saja yang ingin masuk ke wilayah ini. Sebagai tanda penghormatan pada para leluhur, kamu harus mengambil sebuah batu dan selembar daun. Kemudian meletakkan batu tersebut di atas daun. Masyarakat di sini sangat menjunjung tinggi derajat wanita dan menganut matrilineal. Selain itu, rumah adat Karampuang pun memiliki filosofi seperti tubuh manusia. Ada beberapa objek yang dikeramatkan di desa ini, antara lain sebuah kolam tua untuk memandikan balita dan makam Desa Kete Kesu, Toraja pasti sudah tidak asing lagi dengan desa satu ini. Desa Kete Kesu sudah terkenal dengan kebudayaannya di kancah internasional. Jika berkunjung ke sini, kamu akan menjumpai barisan Tongkonan, rumah adat Toraja. Selain itu, ada tradisi kubur tebing, yaitu orang yang sudah meninggal dikuburkan di sebuah tebing dan ditandai dengan patung kayu yang menyerupai Desa Pallawa, Tana desa di Kecamatan Sesean ini merupakan komplek adat kuno yang masih terjaga keasliannya. Tongkonan yang ada di sini pun memiliki usia yang lebih tua dibandingkan dengan di Kete Kesu. Selain itu, kamu juga bisa belajar menenun di sini. Meski memiliki daya tarik yang hampir sama seperti Kete Kesu, namun ketenarannya masih kurang. Hal ini disebabkan aksesibilitas yang lebih sulit untuk sampai di lokasi suku di Sulawesi Selatan menghadirkan wisata budaya yang beraneka ragam dan patut didilestarikan. Salah satu wujud mempertahankan kebudayaan daerah setempat yaiti dengan adanya desa adat. Bukan hanya Tongkonan atau suku Toraja, ada juga suku Kajang yang memiliki keunikan tersendiri. Selain itu, aturan maupun norma yang berlaku di masing-masing desa disesuaikan dengan adat istiadat setempat. Baca Juga Mengenal 'Dare' Macaca Maura, Binatang Endemik Sulawesi Selatan IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.
MasyarakatBugis dari desa Tajuncu di Sulawesi Selatan sudah menggunakan cara modern dalam pengembangbiakan ulat sutra, untuk memenuhi kebutuhan benang para penenun di desa Sempange, Sengkang yang merupakan pusat pembuatan kain tenun di Sulawesi Selatan. Menurut legenda, masyarakat Bugis percaya bahwa keterampilan menenun nenek moyang
MINSEL - Program Jumat Bacerita Polres Minahasa Selatan terus dilakukan secara rutin. Kali ini program tersebut dilakukan di Desa Boyong Pante, Kecamatan Sinonsayang, Kabupaten Minsel, Sulawesi Utara, Jumat 9/6/2023. Agenda rutin ini dihadiri oleh Kasat Binmas Polres Minsel, AKP Yusak Parinding; Kapolsek Sinonsayang, Ipda Yusuf Kambey; serta tokoh masyarakat Kelurahan Desa Boyong Pante. "Jumat Bacerita untuk mendengarkan secara langsung aspirasi warga, informasi, saran, keluhan, bahkan kritik kaitan dengan situasi kamtibmas serta pelayanan kepolisian," ujar AKP Yusak Parinding. Terpantau Jumat Bacerita ini berlangsung dengan diskusi terbuka, bertukar informasi pihak kepolisian dengan tokoh masyarakat. "Informasi, saran, kritik masyarakat ini menjadi bahan evaluasi kami dalam rangka meningkatkan kinerja pelayanan serta menentukan langkah strategis terkait dengan upaya pemeliharaan stabilitas kamtibmas khususnya di wilayah hukum Polres Minsel," tutup AKP Yusak Parinding. Polres Bolmong Gelar Jumat Curhat di Desa Mongkoinit Barat Lolak Polres Bolaang Mongondow Bolmong menggelar Jumat curhat di desa Mongkoinit Barat, Kecamatan Lolak, Sulawesi Utara, Jumat 09/06/2023. Jumat curhat Polres Bolmong dan masyarakat dilaksanakan di kantor desa Mongkoinit Barat sekira pukul Wita. Wakapolres Bolmong Kompol Melky J Lapian hadir sebagai narasumber pertemuan ini mewakili Kapolres. Baca juga Kecelakaan Maut Hari Ini, Seorang Pedagang Tewas, Sopir Truk Tabrak Belakang Gerobak Sepeda Korban Baca juga Chord Gitar Waktu yang Tepat untuk Berpisah - Sheila On 7, Kunci Lagu G Melky dalam sambutannya menjelaskan bahwa Jumat curhat sudah menjadi agenda rutin seluruh jajaran kepolisian yang ada di Indonesia. "Hal ini dilakukan untuk lebih meningkatkan sinergi antara masyarakat dan Polri, " ucapnya. Disamping itu, Melky menambahkan bahwa dengan kegiatan ini personil dan anggota Polres Bolmong akan sangat memahami situasi dan kondisi di lapangan terutama menyangkut keamanan. "Dengan begini angka kriminalitas bisa ditekan dan tidak ada ruang untuk kejahatan terjadi terutama di wilayah hukum Polres Bolmong, " ucapnya.PermasalahanDi desa Lamontoli dan desa Lalemo, Kecamatan Bungku Selatan, Kabupaten Morowali, Propinsi Sulawesi Tengah, secara regional menunjukkan adanya potensi sumber daya nikel laterit, oleh sebab itu penulis melakukan eksplorasi awal untuk mengetahui kualitas dan kuantitas nikel laterit didaerah tersebut.Makassar ANTARA - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kemenparekraf kembali mengumumkan nama-nama Desa Wisata yang masuk peringkat 300 besar Anugerah Desa Wisata Indonesia ADWI Tahun 2023, di mana 31 diantaranya dari Sulawesi Selatan. Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman di Makassar, Senin, mengatakan pada 500 besar desa wisata seluruh Indonesia, sebanyak 51 diantaranya dari Sulsel dan pengumuman terbaru untuk 300 besar ADWI 2023 itu, ada 31 desa wisata lagi yang masuk. "Menteri Sandiaga Uno melalui instagram pribadinya sudah mengumumkan 300 besar desa wisata yang masuk ADWI 2023 dan Alhamdulillah ada 31 dari Sulsel," ujarnya. Sebanyak 31 desa wisata itu berasal dari Provinsi Sulawesi Selatan yakni di Kabupaten Gowa, Desa Wisata Kareba Biringala dan Desa Wisata Langit Topidi; di Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan Pangkep, Desa Wisata Balleangin, Desa Wisata Lamperangan, Desa Kabba dan Desa Wisata Tompo Bulu. Kabupaten Pinrang, Desa Wisata Mattiro Tasi; Kabupaten Takalar, Desa Wisata Balla Barakkaka ri Galesong; Kabupaten Kepulauan Selayar, Desa Wisata Balang Butung; Kabupaten Enrekang, Desa Wisata Latimojong. Kabupaten Barru, Desa Wisata Kampung Habidie Kecil; Kabupaten Soppeng, Desa Wisata Mattabulu; Kabupaten Wajo, Desa Wisata Gelora Permata Hijau; Kabupaten Maros, Desa Wisata Rammang-Rammang dan Desa Wisata Labuaja. Kota Makasar, Desa Wisata Lantebung; Kabupaten Bulukumba, Desa Wisata Andalan; di Kabupaten Jeneponto ada empat desa wisata yakni, Tanjung Mallasoro, Desa Wisata Kampoeng Kopi Rumbia, Desa Wisata Agrowisata Desa Kassi dan Desa Wisata Air Terjun Tuangloe. Kabupaten Luwu Utara, Desa Wisata Rinding Allo, di Kabupaten Luwu Timur ada tiga desa wisata yakni Wita Morini, Desa Wisata Tabarano dan Desa Wisata Hawai Atue. Kabupaten Tana Toraja, Desa Wisata Tumbang Datu, Desa Wisata Buntudatu, Desa Wisata Saluallo; Kabupaten Toraja Utara, Desa Wisata Pantanakanlolo Kesu', Desa Wisata Lolai, Desa Wisata Landorundun dan Desa Wisata Sangbua. Dia menjelaskan, ADWI 2023 memiliki visi mewujudkan pariwisata berkelas dunia, berdaya saing global, dan berkelanjutan, dengan menciptakan kesadaran pariwisata dari berbagai pelaku usaha dan industri pariwisata ekonomi kreatif. Yang menjadi penilaian dalam ajang ADWI 2023 ada lima kategori yakni daya tarik pengunjung, homestay dan toilet, digital dan kreatif, suvenir dan kelembagaan desa wisata dan CHSE. Sebelumnya, pada akun instagram pribadi Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno, juga pada akun dalam video pengumumannya mengatakan, ADWI 2023 dalam mewujudkan Desa Wisata yang berkelas dunia untuk Indonesia Bangkit World Class Tourism masih dalam tahap kurasi. "Sebelumnya saya telah mengumumkan 500 Besar Desa Wisata ADWI 2023 dari seluruh provinsi di Indonesia. Kini, pada tahap selanjutnya dengan bangga saya umumkan 300 Besar Desa Wisata ADWI 2023," kata Sandiaga Uno. "Selamat saya ucapkan kepada 300 besar desa wisata ADWI 2023, jadikan pencapaian ini sebagai motivasi untuk terus mengembangkan desa wisata yang berkualitas dan berkelas dunia,” pesan Sandiaga dalam video pengumuman tersebut. Jakarta(ANTARA) - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mengharapkan pemerintah daerah di Desa Kole Sawangan, Tana Toraja, Sulawesi Selatan, mempersiapkan wilayahnya menjadi desa wisata yang dapat menjadi daya ungkit ekonomi melalui terbukanya lapangan kerja. Sebagai desa wisata rintisan, Kole Sawangan dinilai siap menyambut DesaTerhadap Pengembangan Ekonomi Umat pada Perspektif Syariah di Sulawesi Selatan". Skripsi yang penulis buat ini bertujuan untuk memenuhi syarat dalam menyelesaikan Program Sarjana (S1) pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar. .