Tingkatpengangguran di Sulawesi Selatan cenderung lebih rendah dibandingkan Nasional. TPAK di SulSel Tahun Agust 2017 menunjukan TPAK Laki-laki (79,66 %) lebih tinggi daripada Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) sebagai penyediaan pelayanan publik, Mendorong pembangunan ekonomi desa, Peningkatan kapasitas pemerintah desa menuju
Pencarian Data Sulawesi Selatan Lebih Mudah Dengan E-Data BPS Prov. Sulawesi Selatan menolak segala bentuk gratifikasi dan penyuapan dalam memberikan layanan Sistem Informasi Geografis-Kemiskinan Provinsi Sulawesi Selatan bisa diakses melalui >> Badan Pusat Statistik Provinsi Sulawesi Selatan Statistics Indonesia Sulawesi Selatan Province Jl. Haji Bau Makassar 90125 Sulawesi Selatan, Telp 0411 854838 Sentral, 872879, Faks 0411 851225, Email pst7300 , WhatsApp Website Untuk tampilan terbaik Anda dapat gunakan berbagai jenis browser kecuali IE, Mozilla Firefox 3-, and Safari dengan lebar minimum browser beresolusi 275 pixel. Hak Cipta © 2023 Badan Pusat Statistik Semua Hak Dilindungi
Penangkapannyamuk dilakukan di Desa Parombean dan Desa Potokulin mulai pukul WITA. Hasil penelitian menunjukan bahwa di Desa Parombean ditemukan 30 spesies nyamuk, delapan genus dan Culex vishnui menjadi spesies nyamuk yang terbanyak. Sulawesi dan beberapa pulau di Sulawesi Selatan tersebar di beberapa Maluku. Brugia timori
Berikut adalah daftar kecamatan dan kelurahan di Provinsi Sulawesi Selatan, Indonesia. Provinsi Sulawesi Selatan terdiri dari 21 kabupaten, 3 kota madya, 307 kecamatan, 792 kelurahan dan desa. Pada tahun 2017, jumlah penduduknya diperkirakan mencapai jiwa dengan total luas wilayah km².[1][2] No. Kode Kemendagri Kabupaten/Kota Luas Wilayah km2 Penduduk jiwa 2017 KecamatanKelurahanDesa 1 Kab. Bantaeng 395,83 8 21 46 2 Kab. Barru 7 15 40 3 Kab. Bone 27 44 328 4 Kab. Bulukumba 10 27 109 5 Kab. Enrekang 12 17 112 6 Kab. Gowa 18 46 121 7 Kab. Jeneponto 706,52 11 31 82 8 Kab. Kepulauan Selayar 11 7 81 9 Kab. Luwu 22 20 207 10 Kab. Luwu Timur 11 3 124 11 Kab. Luwu Utara 12 7 166 12 Kab. Maros 14 23 80 13 Kab. Pangkajene dan Kepulauan 13 38 65 14 Kab. Pinrang 12 39 69 15 Kab. Sidenreng Rappang 11 38 68 16 Kab. Sinjai 798,96 9 13 67 17 Kab. Soppeng 8 21 49 18 Kab. Takalar 566,61 9 24 76 19 Kab. Tana Toraja 19 47 112 20 Kab. Toraja Utara 21 40 111 21 Kab. Wajo 14 48 142 22 Kota Makassar 199,26 15 153 - 23 Kota Palopo 252,99 9 48 - 24 Kota Parepare 99,33 4 22 - TOTAL 307 792 2255 Peta Lokasi Provinsi Sulawesi Selatan di Indonesia
Bahasadi Provinsi Sulawesi Tengah21 Bahasa. BAHASA PETA. Bada. Bahasa Bada dituturkan di (1) Desa Maholo, Kecamatan Lore Timur, Kabupaten Poso; (2) Desa Badangkaia, Kecamatan Lore Selatan, Kabupaten Poso; dan (3) Desa Ampibabo, Kecamatan Ampibabo, Kabupaten Parigi Moutong, Provinsi Sulawesi Tengah. Selengkapnya.
Andi Sudirman Sulaiman, Gubernur Sulawesi SelatanAndi Sudirman Sulaiman merupakan Gubernur sulawesi Selatan Connect Dr. H ASLAM PATONANGI PLT Sekda Provinsi Sulawesi Selatan Aslam Patonangi merupakan Sekretaris Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Connect
SulawesiSelatan. Selain itu pola pengembangan desa wisata, mayoritas masih bertumpu pada potensi keindahan panorama alam, pertanian dan perkebunan serta sejarah sebagai faktor penarik minat kunjungan wisatawan di Sulawesi Selatan. Motivasi kunjungan wisatawan mancanegara ke Sulawesi Selatan didasarkan pada motivasi
Sulawesi Selatan merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang memiliki kekayaan budaya yang patut untuk dilestarikan. Adanya berbagai suku yang mendiami wilayah ini membuat tradisi dan kebudayaannya pun beragam. Mulai dari bahasa, pakaian adat, rumah adat sampai upacara adat yang memiliki filosofi serta tujuan berwisata ke Sulawesi Selatan bukan hanya menikmati keindahan alam, tapi juga belajar kekayaan budaya lokal. Sebagian besar kebudayaan di Sulawesi Selatan masih terjaga dan menjadi kearifan lokal hingga saat ini. Bukan hanya Bali yang memiliki desa adat, Sulawesi Selatan pun memiliki beberapa desa adat dan masih menjujung tinggi kebudayaannya. Berikut ini desa adat di Sulawesi Selatan yang bisa kamu Kampung Adat Sillanan, Tana pasti sudah tidak asing lagi dengan Tana Toraja, salah satu desa yang masih mempertahankan adat dan budayanya yaitu Desa Sillanan, Mengkendek. Desa ini disebut sebagai Desa Bebatuan, sebab seluruh permukaan tanah di desa ini berasal dari batu kapur. Sebagian besar penduduk di sini bermata pencaharian sebagai petani kopi dan sayuran. Sehingga kamu bukan hanya bisa melihat rumah adat Tongkonan yang dilengkapi lumbung padi, tapi juga ada perkebunan kopi dan sayuran sebagai kamu yang menyukai wisata sejarah bisa melihat beberapa bangunan megalitikum seperti kubur batu dan menhir. Selain itu, ada benteng pertahanan yang disebut Tangdi Rompo di puncak bukit sekitar desa ini. Ada pula Sumur Tintiri yang merupakan sumur adat di desa ini. Sumur tersebut dipercaya dapat membuat awet Kampung Adat Ammatoa, ini merupakan salah satu kampung adat tertua di Silawesi Selatan, tepatnya di Desa Tana Towa, Kajang, Bulukumba. Suku Kajang dikenal memiliki ilmu gaib dan hal berbau mistis. Hal tersebut menjadi salah satu penyebab suku ini cukup disegani. Selain itu, mereka juga memiliki keunikan dalam hal berpakaian. Mereka mengenakan pakaian serba hitam dari hasil tenunan dengan pewarna alami. Warna hitam memiliki makna kesetaraan, kesederhanaan dan pakaian, bentuk, warna dan ukuran rumah dari suku ini pun seragam dengan dinding papam dan atap rumbia serta menghadap kiblat. Sedangkan rumah Ammatoa menggunakan dinding bambu. Baca Juga Kembali ke Alam, 7 Spot Camping di Sulawesi Selatan yang Keren Abis! 3. Kampung Adat Karampuang, Tompo Bulu, Bulupoddo memiliki ritual unik bagi siapa saja yang ingin masuk ke wilayah ini. Sebagai tanda penghormatan pada para leluhur, kamu harus mengambil sebuah batu dan selembar daun. Kemudian meletakkan batu tersebut di atas daun. Masyarakat di sini sangat menjunjung tinggi derajat wanita dan menganut matrilineal. Selain itu, rumah adat Karampuang pun memiliki filosofi seperti tubuh manusia. Ada beberapa objek yang dikeramatkan di desa ini, antara lain sebuah kolam tua untuk memandikan balita dan makam Desa Kete Kesu, Toraja pasti sudah tidak asing lagi dengan desa satu ini. Desa Kete Kesu sudah terkenal dengan kebudayaannya di kancah internasional. Jika berkunjung ke sini, kamu akan menjumpai barisan Tongkonan, rumah adat Toraja. Selain itu, ada tradisi kubur tebing, yaitu orang yang sudah meninggal dikuburkan di sebuah tebing dan ditandai dengan patung kayu yang menyerupai Desa Pallawa, Tana desa di Kecamatan Sesean ini merupakan komplek adat kuno yang masih terjaga keasliannya. Tongkonan yang ada di sini pun memiliki usia yang lebih tua dibandingkan dengan di Kete Kesu. Selain itu, kamu juga bisa belajar menenun di sini. Meski memiliki daya tarik yang hampir sama seperti Kete Kesu, namun ketenarannya masih kurang. Hal ini disebabkan aksesibilitas yang lebih sulit untuk sampai di lokasi suku di Sulawesi Selatan menghadirkan wisata budaya yang beraneka ragam dan patut didilestarikan. Salah satu wujud mempertahankan kebudayaan daerah setempat yaiti dengan adanya desa adat. Bukan hanya Tongkonan atau suku Toraja, ada juga suku Kajang yang memiliki keunikan tersendiri. Selain itu, aturan maupun norma yang berlaku di masing-masing desa disesuaikan dengan adat istiadat setempat. Baca Juga Mengenal 'Dare' Macaca Maura, Binatang Endemik Sulawesi Selatan IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

MasyarakatBugis dari desa Tajuncu di Sulawesi Selatan sudah menggunakan cara modern dalam pengembangbiakan ulat sutra, untuk memenuhi kebutuhan benang para penenun di desa Sempange, Sengkang yang merupakan pusat pembuatan kain tenun di Sulawesi Selatan. Menurut legenda, masyarakat Bugis percaya bahwa keterampilan menenun nenek moyang

MINSEL - Program Jumat Bacerita Polres Minahasa Selatan terus dilakukan secara rutin. Kali ini program tersebut dilakukan di Desa Boyong Pante, Kecamatan Sinonsayang, Kabupaten Minsel, Sulawesi Utara, Jumat 9/6/2023. Agenda rutin ini dihadiri oleh Kasat Binmas Polres Minsel, AKP Yusak Parinding; Kapolsek Sinonsayang, Ipda Yusuf Kambey; serta tokoh masyarakat Kelurahan Desa Boyong Pante. "Jumat Bacerita untuk mendengarkan secara langsung aspirasi warga, informasi, saran, keluhan, bahkan kritik kaitan dengan situasi kamtibmas serta pelayanan kepolisian," ujar AKP Yusak Parinding. Terpantau Jumat Bacerita ini berlangsung dengan diskusi terbuka, bertukar informasi pihak kepolisian dengan tokoh masyarakat. "Informasi, saran, kritik masyarakat ini menjadi bahan evaluasi kami dalam rangka meningkatkan kinerja pelayanan serta menentukan langkah strategis terkait dengan upaya pemeliharaan stabilitas kamtibmas khususnya di wilayah hukum Polres Minsel," tutup AKP Yusak Parinding. Polres Bolmong Gelar Jumat Curhat di Desa Mongkoinit Barat Lolak Polres Bolaang Mongondow Bolmong menggelar Jumat curhat di desa Mongkoinit Barat, Kecamatan Lolak, Sulawesi Utara, Jumat 09/06/2023. Jumat curhat Polres Bolmong dan masyarakat dilaksanakan di kantor desa Mongkoinit Barat sekira pukul Wita. Wakapolres Bolmong Kompol Melky J Lapian hadir sebagai narasumber pertemuan ini mewakili Kapolres. Baca juga Kecelakaan Maut Hari Ini, Seorang Pedagang Tewas, Sopir Truk Tabrak Belakang Gerobak Sepeda Korban Baca juga Chord Gitar Waktu yang Tepat untuk Berpisah - Sheila On 7, Kunci Lagu G Melky dalam sambutannya menjelaskan bahwa Jumat curhat sudah menjadi agenda rutin seluruh jajaran kepolisian yang ada di Indonesia. "Hal ini dilakukan untuk lebih meningkatkan sinergi antara masyarakat dan Polri, " ucapnya. Disamping itu, Melky menambahkan bahwa dengan kegiatan ini personil dan anggota Polres Bolmong akan sangat memahami situasi dan kondisi di lapangan terutama menyangkut keamanan. "Dengan begini angka kriminalitas bisa ditekan dan tidak ada ruang untuk kejahatan terjadi terutama di wilayah hukum Polres Bolmong, " ucapnya.
terletakdi Desa Kadingeh, Kabupaten Enrekang, Provinsi Sulawesi Selatan. Secara astronomis, lokasi pengambilan sampel batubara terletak pada posisi 04 o 36'164" Lintang
Perekonomian Sulawesi Selatan tumbuh 7,23 persen pada tahun 2017, tertinggi kedua di Indonesia. Struktur perekonomian yang mendominasi adalah pertanian, kehutanan, dan perikanan 22,89 persen, perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor 13,94 persen, industri pengolahan 13,71 persen, dan konstruksi 12,74 persen. Lalu bagaimana jika struktur perekonomian tersebut di disagregasi hingga level desa? Bagaimana pula ketersediaan infrastruktur yang mendukung kegiatan utama masyarakat di desa? Dan terakhir, bagaimana peran desa dalam pembangunan nasional? Sampai saat ini, data level desa terbaru yang bisa digunakan adalah data Potensi Desa Podes 2014 yang dipublikasikan oleh Badan Pusat Statistik BPS. Jadi data yang digunakan pada tulisan ini mencerminkan situasi pada tahun 2014. Berdasarkan Podes 2014, Sulawesi Selatan tercatat memiliki desa, 306 kecamatan, dan 24 kabupaten/kota. Ini berarti, rata-rata jumlah desa di setiap kabupaten/kota adalah 126 desa, dengan jumlah desa yang paling banyak di Kabupaten Bone 327 desa dan paling sedikit di Kota Pare-Pare 22 desa. Sebanyak 89 persen desa di Sulawesi Selatan menjadikan sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan sebagai sumber penghasilan utama dari sebagian besar penduduk-nya. Adapun sebagian desa lainnya adalah sektor jasa 5 persen desa, sektor perdagangan besar/eceran dan rumah makan 4 persen desa, dan sektor lainnya 1 persen desa. Ini berarti mata pencaharian penduduk di Sulawesi Selatan dominan di sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan Grafik 1. Grafik 1. Sektor yang Menjadi Sumber Penghasilan Utama Sebagian Besar Penduduk di Desa Pada desa yang penghasilan utama sebagian besar penduduk adalah pertanian, kehutanan dan perikanan, sebanyak 64 persen desa yang komoditi/subsektor-nya adalah padi. Ini mencerminkan penghasilan utama sebagian besar penduduk di Sulawesi Selatan berasal dari komoditi padi. Adapun desa lainnya, komoditi/subsektor yang dominan adalah perkebunan 15 persen desa, palawija 10 persen desa, perikanan tangkap dan budidaya 7 persen desa, holtikultra 3 persen desa, dan lainnya 1 persen desa. Grafik 2. Komoditi/Subsektor pada Desa yang Sumber Penghasilan Utama Sebagian Besar Penduduk adalah Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan Namun dukungan infrastruktur antara satu desa dengan lainnya masih belum merata. Pada desa yang sektor dominannya adalah pertanian, kehutanan, dan perikanan, hanya 25 persen desa yang memiliki infrastruktur jalan dari sentra produksi/lahan pertanian ke jalan utama desa yang sudah diaspal/dibeton. Sebagian besar desa ternyata masih jalan tanah 37 persen dan diperkeras 34 persen. Masih minimnya ketersediaan infrastruktur jalan di sebagian besar desa di Sulawesi Selatan ini perlu perlu menjadi perhatian serius pemerintah daerah/desa. Lumrah diketahui infrastruktur jalan berperan penting dalam mendorong dan mengoptimalkan potensi ekonomi di desa. Jika perekonomian desa di Sulawesi Selatan maju, maka secara langsung maupun tidak langsung akan berkontribusi pada kemajuan perekonomian provinsi. Dengan membangun desa, maka kita akan memiliki basis perekonomian yang kuat. Kemiskinan dan ketimpangan juga akan berkurang signifikan. Grafik 3. Kondisi Jalan dari Sentra Produksi/Lahan Pertanian ke Jalan Utama Desa Dari paparan data di atas, maka setiap upaya pemerintah, baik pusat, provinsi, maupun kabupaten/kota untuk membangun desa harus didukung. Sejak tahun 2015, pemerintah menyalurkan dana desa yang pada APBN 2018 dianggarkan sebesar Rp. 60 triliun. Meskipun implementasinya masih ada kekurangan, transfer ke desa ini merupakan langkah tepat untuk mengoptimalisasi potensi desa. Argumentasinya, pemerintah di masing-masing desa-lah yang paling mengetahui kebutuhan masyarakat di desa tersebut. Jika yang paling banyak dibutuhkan oleh rakyat di desa adalah jalan, maka seyogianya penyediaan jalan yang perlu diprioritaskan oleh pemerintah desa. Oleh karena itu, kemajuan perekonomian desa merupakan awal mula dari kemajuan perekonomian nasional. Jika perekonomian setiap desa dalam suatu kabupaten/kota maju, maka otomatis maju pula kabupaten tersebut. Jika perekonomian setiap kabupaten/kota dalam suatu provinsi maju, maka otomatis maju pula provinsi tersebut. Dan terakhir, jika perekonomian setiap provinsi itu maju, maka otomatis maju pula perekonomian secara nasional. Paradigma berpikir ini lah yang sepertinya menjadi strategi kebijakan pembangunan ekonomi saat ini. Tidak kalah pentingnya, kebijakan ini harus disambut dengan perubahan paradigma berpikir oleh seluruh kepala desa di Indonesia. Dana desa bukan untuk foya-foya kepala desa dan orang-orang di sekitarnya, tapi untuk kepentingan rakyat secara menyeluruh. Setiap kepala desa harus memiliki visi, mau dibawa ke mana pembangunan desa, setidaknya selama periode kepemimimpinannya. Hal ini agar penggunaan dana desa bisa lebih optimal untuk mendukung visi pembangunan desa. Randi Kurniawan
PermasalahanDi desa Lamontoli dan desa Lalemo, Kecamatan Bungku Selatan, Kabupaten Morowali, Propinsi Sulawesi Tengah, secara regional menunjukkan adanya potensi sumber daya nikel laterit, oleh sebab itu penulis melakukan eksplorasi awal untuk mengetahui kualitas dan kuantitas nikel laterit didaerah tersebut.
Makassar ANTARA - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kemenparekraf kembali mengumumkan nama-nama Desa Wisata yang masuk peringkat 300 besar Anugerah Desa Wisata Indonesia ADWI Tahun 2023, di mana 31 diantaranya dari Sulawesi Selatan. Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman di Makassar, Senin, mengatakan pada 500 besar desa wisata seluruh Indonesia, sebanyak 51 diantaranya dari Sulsel dan pengumuman terbaru untuk 300 besar ADWI 2023 itu, ada 31 desa wisata lagi yang masuk. "Menteri Sandiaga Uno melalui instagram pribadinya sudah mengumumkan 300 besar desa wisata yang masuk ADWI 2023 dan Alhamdulillah ada 31 dari Sulsel," ujarnya. Sebanyak 31 desa wisata itu berasal dari Provinsi Sulawesi Selatan yakni di Kabupaten Gowa, Desa Wisata Kareba Biringala dan Desa Wisata Langit Topidi; di Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan Pangkep, Desa Wisata Balleangin, Desa Wisata Lamperangan, Desa Kabba dan Desa Wisata Tompo Bulu. Kabupaten Pinrang, Desa Wisata Mattiro Tasi; Kabupaten Takalar, Desa Wisata Balla Barakkaka ri Galesong; Kabupaten Kepulauan Selayar, Desa Wisata Balang Butung; Kabupaten Enrekang, Desa Wisata Latimojong. Kabupaten Barru, Desa Wisata Kampung Habidie Kecil; Kabupaten Soppeng, Desa Wisata Mattabulu; Kabupaten Wajo, Desa Wisata Gelora Permata Hijau; Kabupaten Maros, Desa Wisata Rammang-Rammang dan Desa Wisata Labuaja. Kota Makasar, Desa Wisata Lantebung; Kabupaten Bulukumba, Desa Wisata Andalan; di Kabupaten Jeneponto ada empat desa wisata yakni, Tanjung Mallasoro, Desa Wisata Kampoeng Kopi Rumbia, Desa Wisata Agrowisata Desa Kassi dan Desa Wisata Air Terjun Tuangloe. Kabupaten Luwu Utara, Desa Wisata Rinding Allo, di Kabupaten Luwu Timur ada tiga desa wisata yakni Wita Morini, Desa Wisata Tabarano dan Desa Wisata Hawai Atue. Kabupaten Tana Toraja, Desa Wisata Tumbang Datu, Desa Wisata Buntudatu, Desa Wisata Saluallo; Kabupaten Toraja Utara, Desa Wisata Pantanakanlolo Kesu', Desa Wisata Lolai, Desa Wisata Landorundun dan Desa Wisata Sangbua. Dia menjelaskan, ADWI 2023 memiliki visi mewujudkan pariwisata berkelas dunia, berdaya saing global, dan berkelanjutan, dengan menciptakan kesadaran pariwisata dari berbagai pelaku usaha dan industri pariwisata ekonomi kreatif. Yang menjadi penilaian dalam ajang ADWI 2023 ada lima kategori yakni daya tarik pengunjung, homestay dan toilet, digital dan kreatif, suvenir dan kelembagaan desa wisata dan CHSE. Sebelumnya, pada akun instagram pribadi Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno, juga pada akun dalam video pengumumannya mengatakan, ADWI 2023 dalam mewujudkan Desa Wisata yang berkelas dunia untuk Indonesia Bangkit World Class Tourism masih dalam tahap kurasi. "Sebelumnya saya telah mengumumkan 500 Besar Desa Wisata ADWI 2023 dari seluruh provinsi di Indonesia. Kini, pada tahap selanjutnya dengan bangga saya umumkan 300 Besar Desa Wisata ADWI 2023," kata Sandiaga Uno. "Selamat saya ucapkan kepada 300 besar desa wisata ADWI 2023, jadikan pencapaian ini sebagai motivasi untuk terus mengembangkan desa wisata yang berkualitas dan berkelas dunia,” pesan Sandiaga dalam video pengumuman tersebut. Jakarta(ANTARA) - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mengharapkan pemerintah daerah di Desa Kole Sawangan, Tana Toraja, Sulawesi Selatan, mempersiapkan wilayahnya menjadi desa wisata yang dapat menjadi daya ungkit ekonomi melalui terbukanya lapangan kerja. Sebagai desa wisata rintisan, Kole Sawangan dinilai siap menyambut DesaTerhadap Pengembangan Ekonomi Umat pada Perspektif Syariah di Sulawesi Selatan". Skripsi yang penulis buat ini bertujuan untuk memenuhi syarat dalam menyelesaikan Program Sarjana (S1) pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar. .
  • l789u08exg.pages.dev/953
  • l789u08exg.pages.dev/933
  • l789u08exg.pages.dev/434
  • l789u08exg.pages.dev/710
  • l789u08exg.pages.dev/21
  • l789u08exg.pages.dev/957
  • l789u08exg.pages.dev/643
  • l789u08exg.pages.dev/24
  • l789u08exg.pages.dev/561
  • l789u08exg.pages.dev/34
  • l789u08exg.pages.dev/470
  • l789u08exg.pages.dev/570
  • l789u08exg.pages.dev/82
  • l789u08exg.pages.dev/3
  • l789u08exg.pages.dev/421
  • desa di sulawesi selatan