Iamenjanjikan Kredit Masjid Sejahtera (Mesra) yang diterapkan di Kota Bandung akan dibawa ke Jabar. Cagub nomor urut satu ini, memperkenalkan diri di hadapan jemaah NU yang hadir di aula Institut Kredit Bagja Kredit Bagi Keluarga Juara PD BPR Kota Bandung kembali menghadirkan inovasi pembiayaan. Setelah sebelumnya menghadirkan Kredit Melati dan Kredit Mesra, Badan Usaha Milik Daerah BUMD Kota Bandung itu kini menghadirkan program serupa yakni Kredit Bagja, kependekan dari Kredit Bangun Keluarga Sejahtera. Direktur BPR Kota Bandung, Rio Zakaria mengemukakan, sama seperti dua produk pembiayaan sebelumnya, Kredit Bagja bertujuan untuk mengurangi jumlah masyarakat yang meminjam uang kepada Rentenir. “Dari hasil survey terbatas kami di lapangan ditemukan bahwa ternyata masih banyak korban rentenir. Mereka segan meminjam ke bank karena pesimis dengan beragam persyaratan. Makanya mereka lebih memilih rentenir karena persyaratannya dinilai lebih mudah,” ungkapnya kepada wartawan dalam Bandung Menjawab yang berlangsung di Bandoengsche Melk Centrale, Jalan Aceh, Selasa 14/11/2017. Untuk itu, lanjutnya, pihak PD BPR Kota Bandung lanjut membuat beragam program untuk membantu masyarakat yang terjerat rentenir. Meskipun sudah ada Kredit Melati dan Kredit Mesra, pihaknya pun membuat Kredit Bagja. Karena, menurutnya, semakin banyak program yang dijalankan, akan semakin banyak pula masyarakat yang terhindar dari rentenir. “Bedanya, Kredit Bagja diperuntukkan bagi kader-kader PKK. Sehingga untuk melengkapi persyaratan, selain ada fotokopi KTP, KK juga harus ada rekomendaasi dari ketua TP PKK kecamatan,”sambungnya. Adapun plafon yang diberikan kepada pemohon adalah berkisar antara Rp1 juta hingga Rp3 juta. Pengajuan bisa dilakukan per kelompok maupun perorangan. Sama dengan produk kredit mikro lainnya, Kredit Bagja juga tidak dikenakan bunga, hanya ada biaya administrasi sebesar 8 persen. Dia pun menjamin, pengajuan kredit Bagja ini tidak akan tumpang tindih dengan kredit mikro lainnya karena satu orang tidak boleh mengajukan lebih dari satu kredit. Kecuali kalau satu kelaurga, dua orang dalam satu KK yang sama diperbolehkan mengajukan kredit yang berbeda. Tapi kalau orangnya sama tidak boleh mengajukan kredit mikro lagi, walaupun jenis kreditnya berbeda. Demi memperlancar pelaksanaan program Kredit Bagja ini, PD BPR menyiapkan dana sebeesar Rp25 milyar. Dana sebesar itu diambil dari pembiayaan yang digunakan untuk kredit melati yang sampai saat ini perputaran uangnya mencapai sekitar Rp50 milyar. “Karena dari program Kredit Melati sudah ada yang membayar sampai lunas dan uangnya bisa dipakai untuk pembiayaan yang lain atau digunakan untuk pinjaman bagi orang lain,”sebut dia. Pada praktiknya, PD BPR sudah menyiapkan 30 orang teller keliling untuk melayani masyarakat pemohon pembiayaan di 30 kecamatan. Mereka yang nantinya akan menjelaskan produk kredit mikro kepada masyarakat baik itu Kredit Melati, Kredit Mesra, maupun Kredit Bagja. Mereka juga yang akan menjemput aplikasi atau draft permohonan hingga tahapan menjemput angsuran. “Masing-masing petugas kami sudah punya jadwal dan nomor kontak masing-masing yang bisa dihubungi jika ada yang ditanyakan atau dikeluhkan seputar pelayan PD BPR. Dengan begitu, diharapkan tidak ada celah lagi bagi para rentenir untuk mendekati masyarakat,” pungkasnya. Dalam kesempatan yang sama, Kabag Humas Setda Kota Bandung, Yayan A. Brillyana menambahkan, banyaknya program pembiayaan yang dijalankan oleh PD BPR Kota Bandung diharapkan mampu membantu perekonomian masyarakat yang dimulai dari tingkat keluarga terutama keluarga miskin. Bagian Humas, sebagai corong informasi kegiatan pembangunan, penghubung antara masyarakat dan pemerintah serta media sosialisasi bagi proses pembangunan di Kota Bandung menjembatani semua komunikasi baik langsung maupun tidak langsung antara Media Massa, Press, dan Masyarakat. “Begitupun terkait dengan produk PD BPR ini. Kami memiliki tanggung jawab untuk turut serta menyampaikan informasi ke khalayak agar program ini dapat diakses oleh masyarakat lebih luas lagi dan dapat sedikit demi sedikit menggerakkan ekonomi kerakyatan di Kota Bandung,” ujarnya. KreditMesjid Sejahtera (Mesra) resmi diluncurkan oleh Pemerintah Kota Bandung, ditandai dengan penandatanganan perjanjian kerja sama antara PD. Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Kota Bandung dengan Koperasi Syariah Masjid di Masjid Ukhuwah Kota Bandung, Senin (21/8/2017). Kredit Mesra berasal dari gagasan untuk menjadikan masjid tidak hanya TINGKAT KREDIT BERMASALAH RENDAH, PERFORMA KREDIT MIKRO KOTA BANDUNG DINILAI BAIK Tiga produk kredit mikro Kota Bandung mendapat sambutan positif dari masyarakat serta Otoritas Jasa Keuangan OJK. Hal itu karena nilai Non Performing Loan NPL atau kredit bermasalah ketiga produk yang telah diluncurkan hanya 1,06%. Ini juga yang membuat PD. BPR Kota Bandung akan semakin fokus ke tiga layanan tersebut. Ketiga produk tersebut antara lain Kredit Melati Melawan Rentenir, Kredit Bagja Membangun Keluarga Sejahtera, dan Kredit Mesra Mesjid Sejahtera. Hal itu dikemukakan oleh Kepala Bagian Ekonomi, Lusi Lesminingwati saat Bandung Menjawab di Media Lounge Balai Kota Bandung, Selasa 20/2/2018. Ia menyebut, NPL Kredit Melati 1,06%, sementara Kredit Mesra dan Kredit Bagja 0%. Artinya, dana bergulir cukup baik di ketiga kredit tersebut. Lusi menyatakan, lebih dari 16 ribu masyarakat telah merasakan dampak kredit mudah tanpa agunan itu. Ini diharapkan bisa lebih menyejahterakan warga Kota Bandung. Ia mencatat, ada 16 ribu nasabah Kredit Melati dengan nilai pinjaman Rp 52 miliar. Sementara itu Kredit Mesra yang diluncurkan 21 Agustus 2017 telah memiliki 274 nasabah dengan nilai pinjaman Rp 306 juta. Sedangkan Kredit Bagja yang baru diluncurkan 13 November 2017 telah dimanfaatkan oleh 24 nasabah dengan nilai kredit Rp 36 juta. "Kalau kredit Bagja itu kan masih baru, dan sasarannya adalah ibu-ibu PKK atau kader Posyandu. Kredit itu diluncurkan dalam rangka membangun ketahanan keluarga," jelas Lusi. Ketiga kredit mikro tersebut diluncurkan sebagai solusi atas permasalahan permodalan usaha untuk masyarakat. Kredit tanpa agunan itu diharapkan bisa meningkatkan angka wirausaha di Kota Bandung. "Target kita 100 ribu wirausahawan baru yang disebar di lima OPD Organisasi Perangkat Daerah," ujar Lusi. Oleh karenanya, masyarakat juga diharapkan bisa meningkatkan peluang usaha agar perekonomian warga terus meningkat. Saat ini, laju pertumbuhan ekonomi di Kota Bandung berada di angka 7,8%, salah satu yang tertinggi di Indonesia. Lusi berharap, angka tersebut bisa meningkat di tahun 2018. "Kami masih menunggu data BPS Badan Pusat Statistik Jawa Barat tentang angka ekonomi ini. Tapi mudah-mudahan meningkat," harap Lusi.
Programini bisa dibilang masih cukup baru. Namun bjb Mesra menjadi salah satu program yang disorot pemerintah pusat. Buktinya, bjb Mesra mampu keluar sebagai nominasi finalis Top Inovasi Pelayanan Publik tahun 2022 yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB).
Bandung - Pemkot Bandung melalui PD BPR Kota Bandung meluncurkan sebuah program Kredit masjid Sejahtera Mesra yang diberikan pada jamaah masjid tanpa bunga dan denda. Wali Kota Bandung Ridwan Kamil mengungkapkan pemerintah mempunyai kewajiban untuk memberikan rasa keadilan dan kemakmuran bagi masyarakat. Untuk itu program Kredit Mesra hadir menjadi salah satu solusi program yang memadukan antara Imtaq dan yang akrab disapa Emil ini menjelaskan, bagi setiap jamaah bisa mengajukan secara berkelompok minimal lima orang dan maksimal 25 orang dengan pinjaman mulai Rp 500 ribu hingga Rp 2,5 juta perorang. "Ini bentuknya kredit usaha, bukan hibah bansos," sebut Emil kepada wartawan usai melaunching Kredit Mesra di Masjid Agung Al Ikhuwah, Jalan Wastukancana, Kota Bandung, Senin 21/8/2017. Diharapkan dengan program tersebut, DKM di masjid yang ada di Kota Bandung bisa turut aktif agar para jamaah bisa ikut dalam program yang bertujuan untuk kesejahteraan tersebut. Emil mengatakan meski program tersebut berbasis masjid namun dipastikan tidak akan transaksi di rumah ibadah umat muslim tersebut. Sebagai gantinya akan ada sejumlah orang yang ditugaskan untuk mendatangi warga sesuai rekomendasi para DKM. "Negara mendatangi warga bukan warga mendatangi negara," itu Dirut PD BPR Kota Bandung Rio Zakaria menjelaskan untuk tahap awal jumlah uang yang bisa dipinjam oleh seorang jamaah mencapai Rp 2,5 juta. Namun jika dalam proses peminjaman hingga pelunasan berjalan lancar maka kredit bisa ditingkatkan hingga Rp 5 juta."Sekarang ini baru ada delapan tim mobile yang sudah memiliki jadwal masing-masing, nanti september bisa 30 orang atau satu orang satu kecamatan. Mereka tugasnya jemput bola ke warga," ucapnya. Foto Tri IspranotoDisinggung soal mekanisme, Rio mencontohkan jika dalam satu kelompok seseorang meminjam Rp 1,2 juta maka cukup membayar Rp 100 ribu perbulan selama kurun waktu satu tahun. "Itu sudah termasuk delapan persen setara asuransi," ini Kredit Mesra baru bisa didapatkan di koperasi syariah di 27 masjid yang berada di 19 kecamatan. Selain itu kredit bisa didapatkan dengan mendatangi langsung kantor BPR yang berada di Jalan Naripan. avi/avi Dimulaisejak 2018, Kredit Mesra menunjuk Bank BJB sebagai mitra penyalur kredit. Kini Kredit Mesra memiliki 9.321 debitur sebagai UMKM penerima manfaat yang tersebar di 789 rumah ibadah di 28 kabupaten/kota dari dua provinsi. Inovasi ketiga yang dipresentasikan datang dari Dinas Pertanian Kabupaten Bandung.
MUI Kota Bandung Himbau DKM Manfaatkan Kredit Mesra Majelis Ulama Indonesia MUI Kota Bandung menghimbau para pengurus Dewan Kemakmuran Masjid DKM untuk memanfaatkan program Kredit Mesjid Sejahtera Mesra. Fasilitas pembiayaan dari PD BPR Kota Bandung ini berpotensi menggerakkan ekonomi kerakyatan berbasis masjid. Ketua MUI Kota Bandung Miftah Faridl berpandangan, uang umat jangan dikumpulkan begitu saja tanpa manfaat. Kembalikan manfaatnya untuk umat, berupa sarana atau modal. Asal pertanggungjawabannya jelas dan ada lembaga yang mengurusinya. Maka Kredit Mesra merupakan salah satu jawabannya. “Pemkot Bandung punya program Kredit Mesra. Kami menghimbau para pengurus DKM agar memanfaatkannya sebagai jalan untuk menyejahterakan umat,” ungkapnya ditemui selepas sosialisasi Kredit Mesra yang berlangsung di Gedung Serba Guna GSG Balaikota, Jalan Wastukancana, Bandung, Kamis 14/9/2017. Pihaknya pun mengapresiasi adanya terobosan tersebut. Ulama, lanjutnya, mendukung penuh dan berupaya untuk membantu apa yang bisa dilakukan. “Ini sangat baik untuk mengatasi persoalan yang muncul karena banyaknya rentenir,” timpalnya. Dia mengakui ada saja risiko yang muncul dari pembiayaan tanpa agunan dan tanpa jasa tersebut. Tapi ini, kata dia, merupakan langkah nyata yang harus didukung bersama demi menggerakkan ekonomi kerakyatan. “Kredit Mesra juga bisa menguatkan peran mesjid tidak hanya sebagai tempat beribadah melainkan juga untuk memberikan kesejahteraan bagi umat. Dan secara keilmuan, pembiayaan ini diperbolehkan atau halal karena bukan transaksi bisnis di dalam mesjid,” tuturnya. Dalam kesempatan yang sama, Direktur BPR Kota Bandung Rio Zakaria menambahkan, sejak diluncurkan, respon masyarakat terhadap Kredit Mesra sudah cukup bagus. Sudah ada sekitar 100-an masyarakat mengajukan pembiayaan. “Alhamdulillah, direspon positif oleh masyarakat kota Bandung. Kami terus-terusan sosialisasi sampai ke tingkat kewilayahan. Dalam satu hari bisa sampai tiga tempat yang berbeda,” bebernya. Sementara itu, Warga Muararajeun Lama, Kelurahan Cihaurgeulis, Kecamatan Cibeunying Kaler, Ratna Kurniawati 49 mengaku sangat terbantu dengan adanya Kredit Mesra. Dengan ketiadaan bunga, tanpa agunan, serta cicilannya sangat ringan. “Sepuluh hari lalu saya pinjam Rp1 juta dari Kredit Mesra. Uangnya saya gunakan untuk membayar roda yang sehari-hari digunakan untuk berjualan serabi. Alhamdulillah, saya sangat terbantu dengan adanya Kredit Mesra ini,” pungkas wanita yang merupakan anggota Baitul Maal Arum tersebut.
BANDUNG- Kredit bjb Masyarakat Ekonomi Sejahtera (Mesra) memang menjadi salah satu fasilitas pembiayaan alternatif yang dapat dimanfaatkan masyarakat. Salah
BANDUNG – Program Kredit bjb Mesra Masyarakat Ekonomi Sejahtera hasil kolaborasi bank bjb dan Pemerintah Provinsi Jawa Barat terus bergulir pada tahun 2021. Pencapaian program pembiayaan tanpa agunan yang menyasar kelompok masyarakat hingga daerah pelosok ini juga terus memberikan hasil menggembirakan seiring berjalannya waktu. Sepanjang tahun 2020 lalu, bank bjb sebagai penyalur pembiayaan berhasil memberikan fasilitas kredit kepada nasabah. Jumlah ini meningkat ketimbang penyaluran Kredit bjb Mesra pada tahun sebelumnya dengan angka peningkatan nasabah lebih dari orang. Adapun plafon kredit yang disalurkan mencapai Rp14,1 miliar dengan total nilai outstanding Rp5,1 miliar hingga 31 Desember 2020. Pemimpin Divisi Corporate Secretary bank bjb Widi Hartoto mengatakan perluasan jangkauan nasabah yang berhasil dilakukan bank bjb tidak terlepas dari komitmen dan keberpihakan perusahaan untuk mendorong pengembangan perekonomian khususnya bagi sektor usaha mikro, kecil, dan menengah UMKM. Pertumbuhan juga didorong oleh pengembangan strategi dan meningkatnya minat masyarakat dalam mengakses program pembiayaan bantuan permodalan usaha ini. "Keberhasilan perluasan jangkauan Kredit bjb Mesra ini juga ditunjang oleh kebermanfaatan program yang sangat dirasakan masyarakat sebagai nasabah. Kebermanfaat program yang dirasakan secara luas ini menjadi sarana promosi organik yang berhasil memicu masyarakat lainnya untuk turut memanfaatkan Kredit bjb Mesra dengan segala kemudahan yang diberikan," kata Widi. Sedari mula, Kredit bjb Mesra memang sengaja dirancang dengan segala macam kemudahan yang ditawarkan. Pembiayaan ini disalurkan tanpa agunan sehingga masyarakat tak terbebani. Persyaratan yang diberikan untuk pengajuan kredit pun terbilang mudah. Masyarakat yang berminat mengajukan pinjaman hanya menyiapkan persyaratan berupa KTP, KK dan surat nikah bagi yang telah menikah. Selain itu, warga Jabar yang berminat dapat mengajukan Kredit bjb Mesra dengan membentuk kelompok beranggotakan minimal 5 orang dan maksimal 10 orang. Setiap orang dalam kelompok bisa mengajukan kredit hingga Rp5 juta. Adapun jangka waktu pinjaman berlaku antara 6 hingga 12 bulan. Pinjaman ini ditujukan bagi pelaku UMKM di Jabar. Sebelum pinjaman diberikan, pelaku usaha yang telah memenuhi persyaratan akan terlebih dahulu diberikan seleksi pelatihan keuangan mikro guna meningkatkan kualitas pelaku UMKM di Jabar. Dengan berbagai kemudahan yang ditawarkan, tak mengherankan bank bjb mampu menjaring lebi dari nasabah sepanjang tahun 2020 yang tersebar di 406 desa, 149 kecamatan, serta 16 kabupaten dan 6 kota di Jabar. Jumlah rumah ibadah yang tersentuh program mencapai 338 unit dan terdiri dari 597 kelompok. bank bjb juga melakukan pembaruan strategi agar dapat merangkul lebih banyak kalangan masyarakat. Selama program berjalan, bank bjb telah merangkul berbagai organisasi keagamaan agar turut serta menjadi mitra dalam mensukseskan program. Organisasi-organisasi tersebut antara lain Majelis Ulama Indonesia MUI, Dewan Masjid Indonesia DMI, Himpunan Wanita Disabilitas Indonesia HWDI, dan Fatayat Nahdlatul Ulama NU. Sejalan dengan itu, bank bjb juga melakukan pengembangan digitalisasi aplikasi bjb Mesra. Aplikasi ini dapat dimanfaatkan oleh calon debitur yang akan melakukan pengajuan Kredit bjb Mesra dan dapat diunduh melalui aplikasi bjb DIGI. Upaya digitalisasi ini dilakukan sebagai bentuk optimalisasi layanan kepada nasabah Kredit bjb Mesra sehingga mereka dapat menjangkau fasilitas kredit dengan lebih mudah dan praktis. "Ke depan, kami akan terus memperluas jangkauan kolaborasi dan memperkuat inovasi demi memaksimalkan pelayanan kepada debitur Kredit bjb Mesra. bank bjb berkomitmen untuk menyalurkan program pembiayaan ini kepada sebanyak-banyaknya masyarakat sehingga penyaluran pembiayaan ini dapat memberikan manfaat sebaik-baiknya bagi para pelaku usaha agar dapat mengembangkan skala usaha mereka sekaligus berkontribusi bagi pertumbuhan ekonomi di Jawa Barat," ujar Widi.
Adapundari jumlah tersebut, Rp74,7 triliun diantaranya disalurkan kepada pembiayaan hijau. "Nilai tersebut meningkat dibandingkan dengan akhir kuartal I-2022," ujarnya. Seperti diketahui, pada kuartal I-2022, kredit berkelanjutan BRI tercatat mencapai sebesar Rp639,9 triliun, atau setara dengan 65,5% dari total portofolio, dengan
MESRA AKAN HADIR DI BANDUNG Pemerintah kota Bandung dalam waktu dekat akan melahirkan inovasi baru yaitu Kredit Masjid Sejahtera Mesra. "Dalam waktu seminggu ini kita akan melahirkan inovasi baru, yaitu Kredit yang disalurkan lewat masjid namanya Mesra,"Ujar Wali Kota Bandung Ridwan Kamil di Hotel Savoy Homan, Kamis 3/8/2017. Dirinya mengatakan program kredit yang disalurkan melalui Dewan Keluarga Masjid DKM itu ditunjukkan untuk mengentaskan masyarakat dari Kemiskinan. "Jadi kepada warga yang kurang mampu, sekarang jika butuh bantuan keuangan buat usaha bisa mendatangi masjid. Nanti DKM masjid bekerjasama dengan BPR kota Bandung untuk melakukan mekanisme penyaluran keuangannya dalam bentuk koperasi di Masjid,"jelas Emil sapaan akrabnya. Ditambahkan olehnya, sekitar masjid di kota Bandung akan menjadi penyalur kredit dalam program tersebut. "Nanti kita MoU dengan MUI kredit lewat Masjid. Syaratnya tidak pakai bunga, tidak pakai agunan,"jelasnya. Untuk teknis pinjaman dalam program itu akan terlebih dahulu dibicarakan dengan MUI dan BPR. Program kredit mesra ini berbasis sosial, artinya warga harus melakukan peminjaman dana secara berkelompok. KOTADENPASAR - Program Kredit Mesra dari Pemda Provinsi Jabar dan Bank bjb mulai melebarkan sayap layanan di Bali dengan peluncuran program bertajuk "bjb MESRAkan Bali".. Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil beserta Wakil Gubernur Provinsi Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati menghadiri langsung peluncuran program ini di samping Pura Melanting, Pasar Badung Dangin Puri Kangin, Kota Denpasar
RIDWAN KAMIL MINTA PD BPR FOKUS JADI BANK RAKYAT KECIL Wali Kota Bandung, M. Ridwan Kamil meminta PD BPR Kota Bandung tetap fokus membantu pengembangan usaha kecil menengah bagi nasabahnya. Pasalnya, sejumlah rpgram unggulan PD BPR Kota Bandung telah terbukti mampu membantu keberlangsungan hidup masyarakat. "PD BPR Kota Bandung Harus menjadi banknya rakyat kecil. Banknya mikro, produk unggulannya bagus," katanya di Pendopo Kota Bandung, Jalan Dalem Kaum, Rabu 18/7/2018. Ridwan menyebut, produk unggulan PD BPR Kota Bandung yang telah bergulir yaitu Kredit Melati Kredit Melawan Rentenir, Kredit Mesra Kredit Masjid Sejahtera dan Kredit Bagja Kredit Bangun Keluarga Sejahtera. Warga Kota Bandung telah menerima manfaat program tersebut. “Sudah lebih dari 16 ribu warga Kota Bandung tertolong hidupnya oleh kredit yang basisnya sangat mudah proses dan persyaratannya. Kredit Melati kemudian Mesra dan Bagja dengan NPL Non Performing Loan NPL atau kredit bermasalahnya kurang dari 5%,” jelas Ridwan. “Ke depannya, jika sudah terkendali maka dipastikan progran kredit yang digagas oleh Pemkot Bandung memiliki kemampuan yang maksimal,” lanjutnya. Di luar itu, Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil menyarankan agar PD BPR Kota Bandung menggunakan digital dalam melakukan transaksi khususnya dalam kredit Mesra Mesjid Sejahtera. "Tantangan mereka adalah digital, bisa berkomunikasi membantu transaksi via digital," ujarnya.
BANDUNG- Kredit Mesjid Sejahtera (Mesra) resmi diluncurkan oleh Pemerintah Kota Bandung, ditandai dengan penandatanganan perjanjian kerja sama antara PD. Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Kota Bandung dengan Koperasi Syariah Masjid di Masjid Ukhuwah Kota Bandung, Senin (21/8/2017). Wali Kota Bandung M. Ridwan Kamil dan Wakil Wali Kota Bandung Oded M. Danial turut menyaksikan peristiwa bersejarah itu.
BANDUNG - Direktur BPR Kota Bandung Rio Zakaria menyatakan, respons masyarakat terhadap Kredit Mesjid Sejahtera Mesra terbilang cukup bagus. Warga yang tergabung sebagai jamaah masjid mulai memanfaatkan kredit yang diluncurkan Pemerintah Kota Pemkot Bandung bekerja sama dengan BPR tersebut."Alhamdulillah, kami terus-terusan sosialisasi sampai ke tingkat kewilayahan. Dalam satu hari bisa sampai tiga tempat yang berbeda," kata Rio kepada Republika, Ahad 17/9.Sejak diluncurkan pada 21 Agustus lalu, Rio menyebutkan puluhan orang sudah mengajukan Kredit Mesra. Dari jumlah tersebut hingga saat ini BPR sudah menyetujui pencairan pengajuan kredit dari 15 orang melalui koperasi syariah di masjid. Bahkan pada Kamis 14/9 lalu dalam sosialisasi Kredit Mesra yang diadakan di Balai Kota Bandung, kata Rio, ada ratusan orang mengajukan dari satu koperasi syariah kopsyah."Jamaah masjid anggota kopsyah yang sudah dicairkan adalah tiga kopsyah atau 15 orang jamaah. Hari kamis kemarin terdapat satu kopsyah yang mengajukan lebih dari 100 orang untuk Kredit Mesra," ujar Rio. Menurutnya kebanyakan jamaah mengajukan kredit untuk modal usaha. Dengan nilai pengajuan kredit yang berbeda-beda sesuai dengan usaha yang akak dikembangkannya. Pengajuan kredit ini dikatakannya harus melalui kopsyah atau Baitul Mal Wat Tamwil BMT. Jamaah yang mengajukan juga harus disetujui oleh Dewan Kemakmuran Masjid DKM. Karenanya, kata Rio, saat ini pihaknya dan Pemkot Bandung mendorong dan terus menyosialisasikan dibentuknya kopsyah di masjid-masjid yang ada di Kota Bandung. Sehingga program ini dapat dimanfaatkan seluruh masyarakat yang aktif di masjid."Target utama kredit mesra adalah mendorong tokoh masyarakat untuk membantu pertumbuhan koperasi syariah yang saat ini jumlahnya semakin lama semakin sedikit. Saat ini sekitar sembilan kopsyah/BMT sedang mengajukan izin legalitas ke Dinas UMKM di bantu oleh MUI," mengatakan pendirian kopsyah untuk memanfaatkan program ini dapat menjadi upaya perlindungan masyarakat terhadap rentenir. Hal tersebut sesuai dengan tujuan program Kredit Mesra yang Muararajeun Lama, Kelurahan Cihaurgeulis, Kecamatan Cibeunying Kaler, Ratna Kurniawati 49 tahun mengaku sangat terbantu dengan adanya Kredit Mesra. Dengan ketiadaan bunga, tanpa agunan, serta cicilannya sangat ringan praktis membantu pengelolaan menceritakan, 10 hari lalu dirinya pinjam Rp 1 juta dari Kredit Mesra. Uang pinjaman itu gunakan untuk membayar roda yang sehari-hari digunakan untuk berjualan serabi. "Alhamdulillah, saya sangat terbantu dengan adanya Kredit Mesra ini," kata wanita yang merupakan anggota Baitul Maal Arum tersebut.
\n\n \n\n kredit mesra kota bandung
BANDUNGFOKUSJabar.id: Gubernur Jawa Barat Ridan Kamil salurkan Kredit Mesra (Masyarakat Ekonomi Sejahtera) kepada warga nasrani yang saat ini merayakan malam natal.. Penyaluran itu berlangsung dalam acara Keberagaman di Era Globalisasi untuk Mewujudkan Jabar Juara Lahir Batin di Area Gereja Immanuel, Kabupaten Karawang, Jumat (24/12/2021).. Program Kredit Mesra kini mulai menyentuh jemaah KREDIT MESRA, DARI MASJID UNTUK KESEJAHTERAAN UMAT Kredit Mesjid Sejahtera Mesra resmi diluncurkan oleh Pemerintah Kota Bandung, ditandai dengan penandatanganan perjanjian kerja sama antara PD. Bank Perkreditan Rakyat BPR Kota Bandung dengan Koperasi Syariah Masjid di Masjid Ukhuwah Kota Bandung, Senin 21/8/2017. Wali Kota Bandung M. Ridwan Kamil dan Wakil Wali Kota Bandung Oded M. Danial turut menyaksikan peristiwa bersejarah itu. Kredit Mesra berasal dari gagasan untuk menjadikan masjid tidak hanya sebagai tempat ibadah tetapi juga pusat pertumbuhan ekonomi masyarakat. Melalui masjid, pemerintah kota dan Majelis Ulama Indonesia Kota Bandung ingin mendekatkan lembaga finansial ke masyarakat. “Ini bukan hibah bansos tapi adalah kredit untuk berusaha yang diharapkan meningkatkan kesejahteraan warga di sekitar masjid,” ucap Ridwan usai peluncuran Kredit Mesra. Tidak hanya memberikan pinjaman modal, pihak masjid juga akan memberikan pelatihan dan pembinaan terhadap peminjam. MUI Kota Bandung akan bertugas sebagai pengawas dan pembina koperasi di masjid-masjid. Saat ini, ada 27 koperasi berbasis masjid yang tersebar di seluruh wilayah di 19 kecamatan. Pengajuan kredit Mesra ini juga tergolong mudah. Warga hanya perlu menyerahkan foto kopi KTP, kartu keluarga, surat nikah bagi yang sudah menikah, surat persetujuan pasangan bagi yang sudah menikah, pas foto pemohon, foto usaha, dan rekomendasi dari koperasi syariah. Rekomendasi tersebut bertujuan agar penerima kredit ini dipastikan adalah jamaah masjid yang taat. Tak hanya kredit perorangan, kredit juga bisa diajukan secara berkelompok dengan plafond pinjaman sebesar per orang, disesuaikan dengan hasil analisa PD. BPR Kota Bandung. Dengan suku bunga 0%, jangka waktu 12 bulan, dan tanpa agunan, kredit ini diharapkan tidak akan memberatkan warga. Selain mendorong masjid untuk menyosialisasikan kepada jamaahnya, PD. BPR Kota Bandung juga telah menyiapkan petugas untuk mencari nasabah dengan sistem jemput bola’. Saat peluncuran dilakukan, ada 8 tim mobile yang siap terjun ke lapangan menawarkan kredit kesejahteraan ini kepada warga yang membutuhkan. Mereka adalah tim senior BPR Kota Bandung yang sudah berpengalaman. Ridwan berharap, seluruh tim Kredit Mesra, baik dari pemerintah kota, MUI, DKM, maupun PD BPR Kota Bandung dapat menyukseskan program ini untuk kemaslahatan masyarakat. Kelak, ia berharap bisa mereduksi angka kemiskinan di Kota Bandung dengan peluang ini. “Diharapkan para ketua DKM yang jumlah masjidnya ada 4000 bisa proaktif mengentaskan kemiskinan dengan cara-cara syariah, dengan cara yang baik sehingga masjid menjadi simbol kebangkitan, tidak hanya tempat ibadah tetapi juga kebangkitan sosial dan ekonomi,” tegasnya. .
  • l789u08exg.pages.dev/741
  • l789u08exg.pages.dev/882
  • l789u08exg.pages.dev/951
  • l789u08exg.pages.dev/86
  • l789u08exg.pages.dev/171
  • l789u08exg.pages.dev/549
  • l789u08exg.pages.dev/466
  • l789u08exg.pages.dev/717
  • l789u08exg.pages.dev/565
  • l789u08exg.pages.dev/981
  • l789u08exg.pages.dev/710
  • l789u08exg.pages.dev/93
  • l789u08exg.pages.dev/631
  • l789u08exg.pages.dev/899
  • l789u08exg.pages.dev/947
  • kredit mesra kota bandung